Jumat, 07 Januari 2011

SANDI UNO: "HIPMI Jaya membutuhkan Perubahan, itu semua ada di Rully"

SANDI UNO: "HIPMI Jaya membutuhkan Perubahan, itu semua ada di Rully"


Kemarin pagi, Jum'at 9 Jan pukul 9.00 - 10.30 WIB, kami sowan dan diterima oleh kakak senior kita, Mantan Ketua Umum BPP HIPMI, Mas Sandiaga Uno. Tujuan kami datang, adalah untuk minta doa restu dari beliau atas niat Bakal Calon Ketua Umum kami, RULLY OKTAVIANTO, untuk maju sebagai salah satu kandidat.


Kami menyampaikan niat kami bahwa apa yang Rully dan team perjuangkan adalah suatu mindset bahwa organisasi HIPMI Jaya ini hanya akan besar apabila setiap anggotanya dikembangkan menjadi pengusaha yang lebih besar lagi (the success of an organization lies on the success of its members). Bahwa kami ingin memperjuangkan HIPMI Jaya ke depan yang harus bekerja keras untuk memeratakan manfaat organisasi kepada seluruh anggota yang merupakan tindak lanjut dari suksesnya kepengurusan saat ini dalam merekrut sejumlah pengusaha-pengusaha muda baru ke dalam HIPMI Jaya.

Beberapa dari anggota timses juga berkesempatan menyampaikan pada Mas Sandi mengenai apa pendapat mereka tentang Rully.
Pada umumnya, kami semua berpendapat bahwa karakter Rully yang low profile dan friendly diharapkan akan membawa kultur organisasi yang lebih dinamis dan terbuka. Selain itu, sebagai pengurus BPD HIPMI Jaya, Rully sudah membuktikan banyak kiprahnya di organisasi ini sehingga budaya kerja keras pun akan tetap ada di organisasi ini.
Selain itu, dengan didikan orang tua yang cukup keras dan menjunjung tinggi Integritas, kami percaya Rully akan bisa mengemban amanah dengan baik.


 
Mas Sandi menyampaikan:
"Saya kenal Rully sudah lama. Lha wong pada tahun 1998, pada saat saya mau bid di BPPN waktu itu, saya berkunjung ke rumah ayah Rully untuk meminta saran ... saya ingat betul, waktu itu saya datang malam-malam jam 10 malam :) . Aku tahulah Rully dididik bagaimana".

"Kalau ditanya mengenai HIPMI, HIPMI Jaya adalah bagian dari organisasi nasional HIPMI yang paling dinamis dan cenderung bisa dikatakan sebagai motor atau trendsetter . Apabila HIPMI Jaya performs, secara tidak langsung BPP HIPMI akan terangkat pula dan BPP HIPMI dapat menduplikasikan pola tersebut ke seluruh BPD yang lain.
Jadi, sangatlah penting bagi HIPMI Jaya ini untuk terus berkembang.
Nah, jaman demi jaman terus bergulir, tuntutan dan tantangan dunia usaha juga berubah-ubah sesuai jamannya. So Change is something yang akan selalu dihadapi HIPMI. Untuk bisa selalu sukses, kita butuh pemimpin yang karakternya selalu terbuka dan cukup 'gila' dalam drive dan adapt dengan tantangan tiap jaman tersebut".

"Kalau soal mendukung, saya mendukung semua kader yang berani maju menjadi kandidat Ketua Umum. Namun, dari kelima kandidat yang ada, saya melihat Rully yang paling memiliki karakter yang dibutuhkan HIPMI Jaya ke depan dari segi ; loe orangnya 'gila' itu tadi, Rul .... ha ha ... dan lebih bisa luwes bersosialisasi dengan segala tingkatan / lapisan anggota. Loe bisa ke atas untuk bertemu para senior dan pejabat, tapi loe juga bisa selalu terbuka sama temen-temen. Saya pikir itu yang diperlukan HIPMI Jaya ke depan"






"Insya Allah saya akan datang pada deklarasi kamu besok"

Amin, Mas Sandi. Semoga terwujud impian semua anggota HIPMI Jaya ini bahwa kesuksesan organisasi terletak bagaimana anggota dapat menjadi sukses karena organisasi ini.









RULLY OKTAVIANTO
Kandidat Ketua Umum HIPMI Jaya 2011 - 2014
HP : 0811 912 222
Twitter: @RullyOK
Pin:236B5214
Website: http://www.rullyoktavianto.com 

Senin, 27 Desember 2010

Rully Oktavianto : Ingin Jadikan HIPMI satu Pintu Jaringan Bisnis

Rully Oktavianto : Ingin Jadikan HIPMI satu Pintu Jaringan Bisnis

Bank Indonesia Optimis Pemulihan Ekonomi Indonesia 2011-2012


Sunday, 26 December 2010 09:49


Jakarta, 26/12/2010 (Kominfonewscenter) – Bank Indonesia optimis tahun 2011 dan 2012 pemulihan ekonomi domestik akan semakin kuat ditopang oleh peningkatan permintaan domestik dengan kinerja investasi yang semakin baik, perekonomian Indonesia tahun 2011 diprakirakan tumbuh mencapai kisaran 6,0-6,5% dan pada tahun 2012 menjadi 6,1-6,6%.

Direktorat Kebijakan Moneter BI baru-baru ini menyatakan perekonomian Indonesia tahun 2010 menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang cukup tinggi di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global.

Perekonomian domestik diprakirakan dapat tumbuh 6.1% pada triwulan IV-2010 sehingga untuk keseluruhan tahun 2010 perekonomian nasional dapat tumbuh sekitar 6%.
Dinamika yang terjadi pada perekonomian global sepanjang tahun 2010 telah memberikan pengaruh pada perkembangan ekonomi Indonesia.
Pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut khususnya di negara-negara emerging markets dan terjaganya stabilitas perekonomian telah memberikan dampak positif bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.
Kebijakan ekonomi makro yang dilakukan telah memberikan kontribusi bagi terpeliharanya keseimbangan internal dan eksternal dalam perekonomian Indonesia.
Hal tersebut menjadi faktor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini ditopang oleh sumber pertumbuhan yang semakin seimbang tercermin pada kuatnya konsumsi dan tingginya permintaan ekspor serta investasi yang membaik.
Konsumsi yang meningkat terutama berasal dari konsumsi rumah tangga sementara konsumsi pemerintah masih relatif terbatas seiring penyerapan anggaran yang masih terbatas.
Di sisi ekspor, terjadi peningkatan kinerja pada tahun 2010 didukung oleh meningkatnya permintaan eksternal seiring pemulihan ekonomi global khususnya di kawasan Asia. Membaiknya kinerja ekspor juga di dorong oleh peningkatan harga komoditas global.
Sementara itu, kinerja investasi juga terus menunjukkan perbaikan didukung membaiknya persepsi pasar, meningkatnya pembiayaan, relatif rendahnya harga barang impor, dan penerapan berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung investasi.
Dari sisi penawaran, sektor nontradable dan sektor tradable menunjukkan  kinerja  yang membaik tahun 2010.
Pertumbuhan sektor tradable terutama berasal dari pulihnya sektor industri pengolahan yang mencapai tingkat pertumbuhan sebelum krisis keuangan global yakni sekitar 4%. Namun, membaiknya kinerja sektor industri ini tidak diikuti oleh kinerja sektor tradable lainnya.

Sektor pertanian tumbuh melambat dipengaruhi produktivitas serta luas lahan yang menurun dengan adanya anomali cuaca. Sementara, sektor pertambangan juga mengalami gangguan yang terkait faktor cuaca.

Di sisi nontradable, pertumbuhan terutama berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sementara sektor nontradable lainnya cenderung melambat.
Pemulihan ekonomi Indonesia yang terus membaik selama tahun 2010 tersebut juga terkonfirmasi oleh hasil asesmen perekonomian daerah yang dilakukan Bank Indonesia.
Secara umum, perekonomian daerah selama tahun 2010 masih  terus terakselerasi ditopang oleh kuatnya konsumsi, ekspor dan investasi.
Wilayah Sumatera, Sulawesi,  Kalimantan dan Papua diprakirakan mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari membaiknya kinerja perkebunan yang dipengaruhi oleh harga yang membaik.
Sementara kinerja sektor pertambangan  yang banyak beroperasi di wilayah tersebut diprakirakan masih terbatas akibat anomali cuaca dan gangguan teknis produksi.

Di wilayah Jakarta, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan diprakirakan masih mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi didukung oleh kinerja industri pengolahan dan sektor bangunan.
Kegiatan investasi bangunan yang tumbuh cukup tinggi terjadi di Jakarta dan di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Di sisi Neraca Pembayaran, pertumbuhan ekspor yang tetap kuat serta aliran modal masuk, baik dalam bentuk PMA maupun portfolio yang masih kuat membawa dampak pada peningkatan surplus Neraca Pembayaran Indonesia.
Pemulihan ekonomi global yang terus berlangsung terutama di negara-negara emerging markets telah mendorong kuatnya pertumbuhan ekspor.

Peningkatan harga komoditas global juga turut mendorong perbaikan ekpor Indonesia dengan pangsa komoditas berbasis sumber daya alam (SDA) yang semakin besar.
Di sisi lain, peningkatan ekonomi domestik dan apresiasi nilai tukar telah mendorong peningkatan impor yang lebih besar. Sementara itu, pemulihan ekonomi global yang tidak seimbang telah mendorong peningkatan yang besar pada aliran masuk modal asing.
Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia tahun 2010 mencatat surplus yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Sejalan dengan perkembangan NPI tersebut, cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir November 2010 tercatat sebesar US$ 92,759 miliar atau setara dengan 6,96 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah.

Sepanjang tahun 2010 nilai tukar rupiah telah terapresiasi secara rata-rata sebesar 3,7% (ytd) atau menguat 4,3% (p-t-p) dibandingkan tahun 2009. Penguatan tersebut diikuti juga oleh tingkat volatilitas tahunan yang turun menjadi 0,4% dari sebelumnya 0,9%.
Pasar keuangan domestik menunjukkan perkembangan yang terus membaik  tahun 2010 seiring dengan perkembangan perekonomian yang terus terakselerasi.
Transmisi kebijakan moneter juga membaik sebagaimana tercermin pada respons suku bunga pasar uang dan perbankan yang terus menurun, serta ekspansi kredit yang meningkat.
Di pasar obligasi, transmisi kebijakan moneter tercermin pada penurunan yield SUN untuk seluruh tenornya.  Di pasar saham, indeks harga menunjukkan lonjakan yang membawa IHSGke level tertinggi sebesar  3.756,9.

Ke depan, perkembangan ekonomi domestik diperkirakan akan terus membaik. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 diperkirakan terakselerasi dan dapat mencapai kisaran 6,0%-6,5%. Sementara, pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2012 diperkirakan mencapai kisaran 6,1%-6,6%.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap kuat, investasi yang membaik, serta masih solidnya kinerja ekspor seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan di negara mitra dagang, terutama di kawasan Asia.

Pada sisi harga, Bank Indonesia memprakirakan inflasi tahun 2011 dapat diarahkan pada kisaran sasarannya, yaitu 5%±1% tahun 2011 dan 4,5%±1% tahun 2012.
Meskipun demikian, perlu tetap diwaspadai beberapa faktor risiko terhadap pencapaian sasaran inflasi tersebut maupun prospek makroekonomi ke depan, seperti masih tingginya ketidakpastian pemulihan ekonomi global, kenaikan harga komoditas internasional, dan derasnya aliran modal asing masuk yang memicu currency war.
Dari sisi domestic, risiko tersebut antara lain terkait dengan meningkatnya ekses likuiditas di sektor keuangan dan kemungkinan gangguan produksi serta distribusi bahan kebutuhan pokok.
Bank Indonesia akan menekankan penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta memperkuat koordinasi dengan Pemerintah.
Beberapa langkah yang sedang dipersiapkan Bank Indonesia untuk mitigasi dampak negatif dari arus masuk modal asing dan sekaligus memperkuat ketahanan sistem perbankan antara lain terkait pengaturan GWM valas dan vostro account (rekening giro Rupiah yang dimiliki oleh non-residen di bank domestik). (mydk)

Dikutip Oleh:

RULLY OKTAVIANTO
HP: 0811 912 222
Pin:216642B1 
Website: http://www.rullyoktavianto.com
Twitter: @RullyOK

Better People for Better Organization



27 Desember 2010

Hi All,

Hari ini saya menerima sebuah email dari seorang rekan HIPMI saya. Suatu pemikiran yang perlu kita pahami untuk masa depan HIPMI, dan saya setuju. Masa depan HIPMI Jaya bergantung pada kualitas anggotanya. Berikut ulasannya:

==================

Morning All,

"The success of any organization depends on the quality of its people. However, the ability to identify, attract and retain high caliber personnel is a major challenge"

I can not agree more the above quote.

Masa depan dan kualitas performance sebuah organisasi sangat tergantung utamanya pada tipe anggotanya.
Sebuah organisasi bisa saja menentukan visi atau misi apapun, namun apabila tidak didukung oleh tipe human capital yang suitable untuk konsep visi misi tersebut, visi misi hanya akan menjadi teori belaka. Tahun demi tahun hanya akan berlalu tanpa kesan.

Ini juga berkenaan dengan kultur.
Tipe anggota yang ada akan membentuk suatu kultur, dan juga karena peran pemimpinnya.

Kultur sangat berperan dalam performance organisasi juga. Organisasi yang sukses memiliki kultur terbuka, kritis, bekerja keras tanpa harapkan imbalan, profesional, berpikir luas, panjang dan visioner.
Organisasi akan terhambat jalannya apabila anggotanya memiliki kultur UUD (ujung-ujungnya duit), atau UUP (ujung-ujungnya posisi / politis).
Karena sebuah organisasi not-for-profit akan berjalan apabila anggotanya bekerja benar-benar sukarela dan orientasi untuk membuat semua anggotanya sukses bersama, bukan pribadi saja.

Bicara Organisasi dengan kultur pertemanan, itu ada plus dan minusnya.
Plusnya adalah; kesetiakawanan tinggi. Sehingga akan tercipta rantai kekuatan yang solid antar anggota. Solidaritas bantu membantu akan sangat besar. Kepercayaan antar anggota juga tinggi. Ini kelebihannya.
Kekurangannya adalah: profesionalitas judgement harus dipertanyakan. Aturan organisasi AD/ART yg ada, tidak jarang dicuekin. Sanksi anggota tidak jarang juga tidak diterapkan. Karena apa? Karena masih teman sendiri.

Boleh gak begitu? Ya, tergantung kita mau buat organisasi apa. Organisasi keluarga tidak perlu ad/art. Tapi organisasi profesional, ya semua harus profesional dan ada aturannya.
Tidak bisa seenaknya.
Semua sih boleh2 saja. Tapi yang penting harus konsekuen!

Bicara soal kualitas human capital organisasi, ini juga berkaitan dengan kualitas Rekrutmen.
Orientasi rekrutmen ini idealnya adalah untuk mengembangkan lebih banyak anggota. Bukan semata senang kalau jumlah rekrutmen banyak, tapi kualitas dipertanyakan dan diperkirakan cuma anggota musiman.

Organisasi kelas nasional, sudah seharusnya jauh dari masalah kualitas rekrutmen.
Misalnya kita bicara HIPMI Jaya. Apa ukuran keberhasilan kita melakukan rekrutmen?
Pokoknya jumlahnya banyak ratusan anggota per angkatan?
Pokoknya namanya ada di Akte Perusahaan tanpa cek track record perusahaannya?
Pokoknya rekrut , terlepas apa orientasi keinginannya untuk join organisasi?
Kita mau imbangkan jumlah anggota pengusaha wanita dg pria, tapi semua wanita asal bayar uang pendaftaran dan namanya ada di akta, boleh masuk? Ini terkadang meng-insult para pengusaha wanita yang memang benar-benar seorang pengusaha.
Tiap 3 tahun, kalau mau Musda, panitia rekrutmen didorong2 untuk rekrut banyak anggota baru. Kenapa hanya pas mau Musda saja?

Semua hal di atas, tergantung pemimpin dan manajemen organisasi.

Kesamaan motivasi harusnya juga di cek lebih mendalam di rekrutmen. Motivasinya apa masuk organisasi? Kadang apa yang diucapkan, dan diekspresikan juga berlainan.
Sejatinya motivasi yang benar adalah ingin memperluas networking, belajar menjadi pengusaha lebih baik dan ada idealisme untuk membesarkan kewirausahaan.
Anggota seperti ini banyak jumlahnya, tapi anggota yang masuk tidak peduli hal hal di atas juga banyak.
Kok bisa masuk diterima jadi anggota? Ya nggak tahu juga.

Semua di atas adalah pekerjaan rumah masa depan kita semua. Kalau mau organisasi HIPMI Jaya lebih memberikan manfaat bagi usaha kita semua, pembenahan harus banyak dilakukan.
Tentunya kita juga harus menjaga selalu kualitas anggota kita, karena dengan itu, kita akan menarik lebih banyak anggota yang berkualitas juga dan memiliki motivasi yang sama.

Dan yang terpenting, dengan kualitas anggota yang lebih baik, visi misi organisasi akan terimplementasi lebih baik. Dan HIPMI Jaya akan jauh lebih baik eksistensinya di perekonomian nasional dan masyarakat. Kita pasti mau HIPMI Jaya di masa depan akan lebih disegani oleh masyarakat luas.

Saya yakin kita semua menginginkan hal yang sama. Tantangannya apa? Kita sendiri. Internal kita.
Berbicara dengan Rully masalah ini, sebagai salah seorang pengurus aktif dan yang punya keinginan HIPMI Jaya lebih baik, juga setuju bahwa semua hal di atas benar.

Good! Kalau Rully jadi Ketua Umum, paling tidak harapan HIPMI Jaya untuk membenahi hal ini akan terbuka lebar.
Siapa mau ikut singsingkan lengan dan kerja keras untuk ini? Yang pasti saya kalau diijinkan, janji akan kerja keras untuk ini.
Thanks Rul, hope our dreams can become true.

Saya sangat berharap bisa ikut implementasikan makna jiwa dari :

"Semua Sukses Milik Semua"

By
Ardantya Syahreza

====================

RULLY OKTAVIANTO
Handphone: 0811 912 222
Website     : http://www.rullyoktavianto.com
Twitter      : @RullyOK

PIN:216642B1

Selasa, 21 Desember 2010

Persaingan Bisnis Kartu Chip Belum Terlalu Ketat


Persaingan Bisnis Kartu Chip Belum Terlalu Ketat
KONTAN, 19 Desember 2010
http://executive.kontan.co.id/v2/ceo_talk/read/64/Rully-Oktavianto

Seiring dengan jumlah pengguna ponsel yang meningkat pesat, bisnis cip kartu perdana operator telekomunikasi pun makin bersinar. Salah satu pemain yang mencicipi rejeki ini adalah PT Data Management System Indonesia (DAMASA). Nah, untuk mengungkap kiat Damasa mendongkrak pasar, wartawan KONTAN Karkus Sumartomdjon mewawancarai Presiden Direktur Damasa Rully Oktavianto di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Bisnis telekomunikasi semakin menjanjikan. Ambil contoh di bidang telekomunikasi suara (voice). Saat ini, pelanggan (subscriber) telepon seluler sudah mencapai 180 juta. Jumlah ini akan membengkak menjadi 200 juta pada 2011 nanti. Ini jelas peluang besar. Belum lagi di sektor telekomunikasi data.
Potensi pasar yang besar ini menggugah minat saya untuk berbisnis telekomunikasi. Apalagi, saya sebelumnya bekerja di perusahaan internet provider, yang berhubungan langsung dengan operator telekomunikasi. Karena itulah, saya mendirikan PT Data Management System Indonesia (DAMASA), yang bergerak di bidang penyediaan smart card atau kartu chip. Salah satunya bagi operator seluler.
Sebelum terjun di bisnis kartu chip, sebenarnya, saya belum mendapat gambaran bisnis telekomunikasi seperti apa yang tepat saya lakoni. Dari berdiskusi dengan teman-teman Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akhirnya, saya memutuskan terjun ke bisnis smart card pada tahun 2007.
Saya langsung menggandeng salah satu pemain smart card asal Prancis, yakni Sagem Orga yang kini sudah bernama Safran Morpho. Kenapa harus kartu cip? Terus terang, saat itu saya tidak punya modal kuat. Biasanya para pemodal bakalan terjun di bidang menara BTS (base transceiver station). Nah, bisnis kartu chip ini tidak memerlukan modal yang relatif besar.
Sudah begitu, persaingan bisnis ini belum terlalu ketat. Waktu saya terjun, baru ada tiga pabrik. Saat ini, baru ada lima pabrik, termasuk DAMASA.
faktor terpenting dalam bisnis ini adalah potensi pasarnya yang besar. Coba lihat isi atau kantong orang saat ini, pasti ada kartu kredit, kartu debit, identitas diri (ID card), dan ponsel. Nantinya, semua kartu ini bakal menggunakan teknologi chip. Taruh kata, satu orang punya lima kartu chip di sakunya, hitung saja berapa besar potensi bisnis ini.
Awal terjun di bisnis ini, saya lebih fokus pada pembuatan kartu perdana GSM. Produk ini tergolong mudah dibuat. Tidak memerlukan teknologi rumit.
Produk smart card ada tiga tipe, yakni kartu perdana GSM, kartu identitas, dan kartu untuk kredit dan debit. Di antara ketiga jenis kartu cip ini, kartu bangking punya teknologi yang rumit karena mempertimbangkan tingkat keamanan.
Awalnya, saya mengimpor kartu cip. Mata saya terbuka setelah menyaksikan bahwa proses produksi pembuatan smart card bagi operator GSM ternyata tidak sulit-sulit amat.
Inilah yang membuat saya nekat mendirikan pabrik pembuatan kartu cip. Karena, saya ingin lama berkecimpung di bisnis ini, tidak melulu menjadi pemasok smart card semata.
Dengan mendirikan pabrik kartu cip, saya juga ingin meringankan beban devisa Negara. Yang tak kalah penting adalah membuka kesempatan kerja. Saat ini, kami memperkerjakan lebih dari seratus pegawai.
Padahal, awal usaha mendirikan pabrik ini tidak mudah. Saya sempat meminta tolong orangtua tapi tidak di kasih, tapi saya tidak patah semangat. Dengan dana yang ada, saya menyewa dan membenahi sebuah gudang bekas pabrik garmen di Cirendeu, Ciputat.
Selain itu, saya juga punya keuntungan di bisnis pembungkusan starter pack. Dari sinilah, saya membenahi fasilitas pabrik saya hingga akhirnya saya harus mencari modal ke bank. Awalnya rada susah. Mana ada bank mau menggelontorkan dana bagi pebisnis pemula?

Mesin handal dongkrak pendapatan
Beruntung, sebuah bank syariah memberi saya pinjaman sebesar Rp 30 milliar. Dengan modal ini, saya langsung membeli mesin pembuat smart card yang paling canggih. Ibaratnya merek Mercedes Benz di bidang otomotif.
Berbekal mesin ini, saya jadi mudah menjaring pasar. Sebelumnya, rencana pendirian pabrik Damasa selalu saya sebut, saat bertandang ke para operator telekomunikasi. Beruntung mereka mau memberi saya kepercayaan. Damasa berhasil mendapat order kartu perdana.
Awalnya tidak seberapa. Seperti Telkomsel memberi saya order kartu perdana 500.000 perbulan. Lantas Axis sebanyak 2,5 juta chip perbulan. Kalau dibandingkan dengan pemain lain, nilai pesanan yang kai peroleh tidak seberapa.
Setelah mesin yang punya kapasitas produksi 4,5 juta cip per bulan ini ada, saya langsung memberi pelatihan ke para karyawan supaya karyawan kami dapat memanfaatkan mesin ini secara optimal. Misalnya, bisa menjaga tingkat kerusakan kartu cip seminim mungkin.
Soalnya, ada aturan global bahwa di sebuah industri smart card tidak boleh ada cacat produksi hingga mencapai 2% dari total produksi. Kalau lebih  dari 2% berarti si perusahaan tidak bagus.
Dengan mesin handal serta karyawan kami yang tahu mengoptimalkan mesin ini, tingkat kerusakan produksi kartu cip kami kurang dari 1%, yakni sekitar 0,2%. Tahun depan, saya ingin, tingkat kerusakan ini menjadi 0,1% saja.
Ini langkah penting supaya kami bias lebih efesien. Artinya kami tidak perlu lagi menyetok kartu chip dan kartu plastic dalam jumlah banyak.
Kami juga bakal terus belajar dari pengalaman. Apalagi, teknologidi bisnis ini tergolong cepat berubah. Mau tidak mau, kami harus bias mengikuti perkembangan. Kalau saat ini kami bias meng-input data 3.000 unit per jam, ke depan kami harus bias meng-input data lebih banyak lagi. Atau, kami harus menguasai system sekuriti di kartu chip sektor perbankan.
Lewat serangkaian langkah itu, jumlah pelanggan kartu chip kami tambah. Tak cuma Telkomsel dan Axis, tapi juga Indosat, XL Axiata, dan lainnya, tahun 2009, kami bisa menjual 30 juta kartu chip.
Selain itu, kami juga merambah ke pembuatan kartu identitas. Kebetulanm kami mendapat proyek pengadaan kartu identitas bagi pegai negeri sipil dan mahasiswa Universitas Indonesia.
Pendapatan kami pun langsung berlipat ganda. Tahun 2009, omzet kami US$ 7,5 juta, tahun ini, kami prediksi bisa tumbuh dua hingga tiga kali lipatnya. Untuk tahun 2011, mudah-mudahan bisnis kami bisa tumbuh antar 15%-20%.

Calonkan Diri Menjadi Ketua HIPMI Jakarta

Dunia telekomunikasi tak asing bagi Rully Oktavianto, pendiri sekaligus Presiden Direktur PT Data Management Systems Asia (DAMASA). Maklum sang ayah, Setyanto Prawira Sentosa, adalah salah satu mantan petinggi PT Telkom.
Meski begitu, dahulu, pria berusia 35 tahun ini tidak memiliki mimpi untuk bisa menjadi pengusaha kartu cihp. “Semuanya mengalir begitu saja,” kata pria lulusan Royal Melbourne Institute of Technology yang hobi basket dan golf ini.
Perkenalannya dengan dunia operator telekomunikasi terjalin saat ia bekerja di PT Jasa Jejaring Wasantara (Pacific Links), sebuah perusahaan penyedia jasa internet. Dari sinilah, penciuman bisnis Rully terasah. Kemampuan bisnisnya kian terasah kala dia bergaul dengan pengusaha HIPMI. ”HIPMI membantu bisnis saya”, katanya.
Wajar bila ayah satu anak ini sekarang aktif di organisasi para pengusaha muda ini. Semenjak menjadi anggota di 2006, beberapa jabatan penting ia pegang. Sekarang, ia mengaku tengah memberanikan diri maju menjadi salah satu calon Ketua HIPMI DKI Jakarta periode 2011-2014 pada pencalonan 12 Januari mendatang.
Agar lancar, ia mendirikan posko pemenangan dirinya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta. Ia pun tidak boleh bepergian selama proses kampanye berlangsung.


Contact:
RULLY OKTAVIANTO
HP  : 0811912222
PIN :216642B1
Website: http://www.rullyoktavianto.com 

 

Jumat, 17 Desember 2010

Ekonomi BROADBAND

Ekonomi BROADBAND
Harian Bisnis Indonesia
Edisi Minggu, 19 Desember 2010
by RULLY OKTAVIANTO

Sebuah guyonan Almarhum Gus Dur bercerita tentang penggunaan telepon genggam. Alkisah untuk memudahkan komunikasi, Gus Dur memberikan telepon genggam kepada sejumlah kiai NU.
Suatu ketika, Gus Dur menyuruh asistennya untuk mengirim SMS kepada salah satu kiai. Lama ditunggu, tak ada balasan. Akhirnya Gus Dur langsung menelepon untuk bertanya ada apa gerangan.
Si Kiai menjawab, “Waduh Gus, saya engga nulis di handphone ini, soalnya tulisan saya jelek. “Pernahkan terbersit di benak anda, betapa menyatunya kehidupan kita sekarang dengan penggunaan perangkat telekomunikasi? Perhatikan sekeliling Anda, hampir semua orang kini menggunakan telepon genggam dalam berbagai model.
Data pun mendukung pengamatan ini. Menurut Digital Media Across Asia (2009), pascaderegulasi industri telekomunikasi pada 2000, Indonesia merupakan pasar pemakaian telepon genggam terbesar ketiga di Asia, setelah China dan India.
Bukan hanya untuk melakukan panggilan telepon, melainkan konsumen di Indonesia juga secara regular menggunakan telepon genggam untuk keperluan transaksi perbankan dan bisnis.
industri telepon genggam pun telah melahirkan subindustri dan menciptakan lahan pekerjaan yang menjamur, mulai dari kios yang menjual kartu SIM, aksesori telepon genggam, layanan content seperti ringtone, MP3, games, dan lain-lain, sampai yang menawarkan layanan perbaikan maupun upgrade system telepon genggam.
Beberapa tahun terakhir, pasar juga ditandai dengan maraknya smartphone, terutama blackberry dan iPhone. Masuknya teknologi 3G diikuti 3.5G membuka pangsa pasar mobile internet, ditambah tawaran harga bersaing dari para operator, memanjakan konsumen dengan berbagai pilihan atraktif, sesuai dengan kondisi kocek.
Namun, pada saat penggunaan telepon genggam berkembang luar biasa, tidak demikian dengan penggunaan internet, terutama broadband.
Memang benar bahwa dalam periode 8 tahun (2000 – 2008) jumlah pengguna internet di negeri ini naik dari 2 juta menjadi 25 juta, tetapi bila dilihat dari sudut pandang makro, angka itu belum mencapai 10% dari total populasi.
Kemudian, memang benar bahwa jasa broadband tersedia di negeri ini, tetapi baru ada dua pemain besar di dalamnya: PT Telkom dan PT Indosat. Lantas apa yang bisa dibaca dari fakta-fakta yang telah dipaparkan diatas?
Satu, betapa kita belum menyadari pentingnya arti konvergensi teknologi telekomunikasi. Sudah bukan saatnya lagi untu memilah-milah megaindustri tersebut menurut nama (entah teknologi informasi, telekomunikasi, broadcasting dan sebagainya) atau menurut peranti (telepon genggam, televisi, radio atau internet).
Dalam era konvergensi teknologi telekomunikasi, aplikasi data, suara dan gambar melalui medium internet merupakan suatu kesatuan. Makin besar luas jaringan pendukung, makin konvergen pula layanan bagi pengguna.
Dua , dalam era globalisasi, konvergensi teknologi bisa berarti peluang bisnis dan investasi, karena kemajuan teknologi, bila didukung infrastruktur memadai, dapat turut mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Negara tetangga Malaysia, misalnya, jeli melihat kesempatan dengan mndirikan sentra teknologi Cyberjaya, di luar ibu kota kuala lumpur , sejak 1997. Didesain sebagai kompleks multimedia dengan infrastruktur teknologi canggih. Visi pemerintah Malaysia adalah menjadikannya lokasi aktraktif bagi perusahaan-perusahaan dunia untuk menanam modal atau membuka usaha di sana.
Target Malaysia, saat ini, sekurang-kurangnya 50% rakyatnya haruslah sudah memiliki akses internet cepat melalui broadband. Bandingkan dengan satu lagi Negara tetangga kita, Singapura yang 80% penduduknya telah memiliki akses broadband. Idak perlu seorang cendekiawan untuk memahami mengapa per baikan  infrastruktur broadband tidak kalah pentingnya dengan reduksi birokrasi njelimet, yaitu karena sama-sama mengurangi the cost doing business
Jika ada kabar gembira, mungkin datang dari kabar bahwa pembangunan infrasturktur broadband telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah dari Bandan Perencanaan dan Pembangunan (Bappenas) pada sector telekomunikasi.
Mendorong dan Memoles
Yang perlu dilakukan pihak swasta dan masyarakat pada umumnya, adalah mengawal agar rencana itu cepat terwujud dengan baik. ini terutama penting, bila pemerintah serius mengejar realisasi pengembangan industri kreatif, yang dirancang bangun Kementerian Perdagangan.
Salah satu potensi yang ada terlihat dari industri game yang berkembang di Indonesia. Banyak perusahaan asing yang melakukan outsourcing ke studio-studio kecil di Indonesia. Meyewa tenaga lokal untuk mengembangkan desain konsep, model 3 dimensi maupun coding.
Penyediaan layanan yang sama juga berlaku di bidang animasi, dan bukan tak mungkin, jasa arsitektur. White-collar outsourcing, kalau boleh menyebutkan demikian.
Brain power kita sudah diakui. Tinggal bagaimana memolesnya dan memperluas inovasi layanan dengan nilai tinggi. Lagi-lagi mengingat sifat industri yang high tech, maka ini semua harus didukung oleh jaringan infrastruktur broadband yang kuat. Juga, koridor peraturan hukum dan perundang-indangan haruslah dipastikan turut mendorong perkembangan industri, bukan justru mengekang.
Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, setiap peningkatan 10% dari penetrasi broadband memberikan dampat pertumbuhan GDP sebesar 1,38% seperti dimuat di Harian Bisnis Indonesia (3/12/2010 halaman 13).
Bila itu terjadi, maka Indonesia akan makin kuat memosisikan diri sebagai satu-satunya ekonomi Asia Tenggara dalam G20, dan dapat memberanikan diri bersaing dengan dua Negara Asia lainnya – China dan India.
Tingkat pertumbuhan kurang lebih 6% pada tahun ini dapat jadi pijakan untuk loncatan lebih besar pada masa pemulihan pascakrisis ekonomi global. Momennya kini di depan mata, jangan sampai terlewatkan.

RULLY OKTAVIANTO
Handphone     : 0811912222
PIN BB          : 216642B1
Twitter           : @RullyOK
Website         : http://www.rullyoktavianto.com/

Selasa, 14 Desember 2010

Rully Oktavianto, Mendorong Pengusaha Muda Lebih Produktif


Rakyat Merdeka
Selasa, 14 Desember 2010



Rully Oktaviano, Pendiri PT Data Management System Asia
GIAT MENDORONG PENGUSAHA MUDA LEBIH PRODUKTIF

Waktu empat tahun dianggap cukup bagi Rully Oktavianto untuk mencalonkan diri menjadi ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya. Rully memiliki latar belakang pengusaha di bidang  Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Komunikasi dan Informasi.

Menurutnya Hipmi sangat penting dalam mengembangkan lebih banyak pengusaha muda yang berhasil dan produktif. Tujuannya, agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia juga memiliki program satu pintu bagi jaringan bisnis. Rully ingin menciptakan database yang mudah diakses bagi semua anggota dalam rangka membuka wawasan, pergaulan dan pintu kesempatan. Melalui program ini, Rully ingin mengembangkan jaringan interkoneksi (network) antar anggota.
Adapun strategi yang digunakan Rully dengan memfokuskan dan mengintegrasikan pengembangan para anggota Hipmi Jaya agar semakin tangguh dan produktif. Kemudian, secara berkesinambungan, dia akan melakukan ekspansi jumlah anggota organisasi untuk memperbesar kontribusi teradap perekonomian nasional.
Melalui slogan Semua Sukses Milik Semua, ia berkeyakinan bisa memajukan anggota Hipmi untuk menghadapi tantangan berupa ketidakpastian iklim usaha.

Sebagai kandidat tertua, Rully merasa sangat matang untuk melaju memimpin Hipmi Jaya untuk periode 2011 – 2014. Selama kepemimpinan tiga tahun,  dia ingin mengembangkan fasilitasi arus informasi pengetahuan (knowledge) dan juga fasilitasi terhadap akses birokrasi maupun pendanaan.

Saat ini, dia sudah menjalin komunikasi dengan sebuah bank untuk mempermudah anggota Hipmi Jaya memperoleh kucuran modal. Jumlah nominalnya sebesar Rp 500 juta dengan kolateral 20 %. Dia yakin, anggota tidak keberatan.

Anggota Organizing Committee Munas Kadin ke-6 ini optimistis bisa mengalahkan lima kandidat lainnya. Dia juga berupaya melakukan pendekatan dengan pemerintah guna mengubah iklim usaha agar lebih kondusif.  Selain itu, lelaki yang hobi golf ini ingin menunjukkan banyak entrepreneur di Indonesia yang perlu dukungan dalam mengembangkan usaha yang kreatid dan inovatif. DFA

Rully Oktavianto
HP : 0811 912 222
PIN BB: 216642B1
Twitter: @RullyOK